Walaupun jumlah air begitu banyak, namun hanya sebagian kecil yang layak digunakan untuk kelangsungan hidup manusia. Keterbatasan air bersih inilah yang selalu menjadi masalah, sedangkan jumlah penduduk bumi semakin banyak dan perkembangan tekhnologi yang semakin maju.
Pencemaran lingkungan, pemborosan dalam penggunaan air, kekeringan, pengrusakan lingkungan, adalah contoh hal-hal yang menyebabkan mengapa ketersediaan air bersih selalu menjadi masalah. Di Indonesia sudah ada UU no.7 Tahun 2004, yang mengatur tentang penggunaan sumber daya air.
Pada tahun 1992, PBB menggelar Konferensi Bumi, atau Nations Conference on Environment and Development (UNCEND), di Rio de Janeiro, Brazil. Melalui konferensi inilah dideklarasikan Hari Air Sedunia (World Water Day), yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, dan diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Hari Air Sedunia adalah perayaan untuk menarik perhatian masyarakat akan pentingnya air bersih, dan sebagai usaha untuk menyadarkan untuk mengelola sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
‘Water for Cities’ pada tahun 2011 ini, Hari Air Sedunia mengambil tema “Air Perkotaan dan Tantangannya” atau (Water for Cities, Responding to The Urban Challenge). Tema ini berkaitan dengan permasalahan air di daerah perkotaan yang berkaitan dengan air bersih dan pencemaran sumber-sumber air.
Keadaan perkotaan yang padat penduduknya, dengan rumah-rumah yang berdekatan, menyebabkan pembuangan kotoran manusia, sampah, dan air limbah rumah tangga mencemari sumber-sumber air tanah yang terdapat di perkotaan. Maka banyak sumur-sumur di perkotaan tidak layak lagi digunakan sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk minum, memasak, maupun mencuci bahan makanan. Ditambah lagi dengan pembuangan sampah dan limbah pabrik yang mencemari sungai-sungai semakin mengurangi sumber-sumber air bersih di perkotaan.
Sumber air alam semakin menyusut sedang air bersih olahan semakin mahal. Sehingga bagi masyarakat miskin perkotaan yang tidak mampu berlangganan PAM atau air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beresiko terkena berbagai macam penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi air kotor yang tercemar berbagai macam kuman atau racun-racun dari limbah pabrik.
Maka dalam Hari Air Sedunia kali ini, masyarakat diajak untuk mulai sadar dan untuk menjaga lingkungannya. Hal-hal sederhana pun dapat dilakukan untuk membantu menjaga sumber-sumber air bersih perkotaan, seperti hemat dalam menggunakan air, dan tidak membuang sampah sembarangan di sungai.
Kualitas dan kuantitas air yang baik sangat diperlukan untuk menunjang dan meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan manusia dimanapun berada.
Salamku
Orifinal Posted By: Anggawa Artha
Baca Selengkapnya...
Pencemaran lingkungan, pemborosan dalam penggunaan air, kekeringan, pengrusakan lingkungan, adalah contoh hal-hal yang menyebabkan mengapa ketersediaan air bersih selalu menjadi masalah. Di Indonesia sudah ada UU no.7 Tahun 2004, yang mengatur tentang penggunaan sumber daya air.
Pada tahun 1992, PBB menggelar Konferensi Bumi, atau Nations Conference on Environment and Development (UNCEND), di Rio de Janeiro, Brazil. Melalui konferensi inilah dideklarasikan Hari Air Sedunia (World Water Day), yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, dan diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Hari Air Sedunia adalah perayaan untuk menarik perhatian masyarakat akan pentingnya air bersih, dan sebagai usaha untuk menyadarkan untuk mengelola sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
‘Water for Cities’ pada tahun 2011 ini, Hari Air Sedunia mengambil tema “Air Perkotaan dan Tantangannya” atau (Water for Cities, Responding to The Urban Challenge). Tema ini berkaitan dengan permasalahan air di daerah perkotaan yang berkaitan dengan air bersih dan pencemaran sumber-sumber air.
Keadaan perkotaan yang padat penduduknya, dengan rumah-rumah yang berdekatan, menyebabkan pembuangan kotoran manusia, sampah, dan air limbah rumah tangga mencemari sumber-sumber air tanah yang terdapat di perkotaan. Maka banyak sumur-sumur di perkotaan tidak layak lagi digunakan sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk minum, memasak, maupun mencuci bahan makanan. Ditambah lagi dengan pembuangan sampah dan limbah pabrik yang mencemari sungai-sungai semakin mengurangi sumber-sumber air bersih di perkotaan.
Sumber air alam semakin menyusut sedang air bersih olahan semakin mahal. Sehingga bagi masyarakat miskin perkotaan yang tidak mampu berlangganan PAM atau air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beresiko terkena berbagai macam penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi air kotor yang tercemar berbagai macam kuman atau racun-racun dari limbah pabrik.
Ayo Berhemat
Maka dalam Hari Air Sedunia kali ini, masyarakat diajak untuk mulai sadar dan untuk menjaga lingkungannya. Hal-hal sederhana pun dapat dilakukan untuk membantu menjaga sumber-sumber air bersih perkotaan, seperti hemat dalam menggunakan air, dan tidak membuang sampah sembarangan di sungai.
Kualitas dan kuantitas air yang baik sangat diperlukan untuk menunjang dan meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan manusia dimanapun berada.
Salamku
Orifinal Posted By: Anggawa Artha