Hemat Air Demi Kelangsungan Hidup (Dalam Rangka Memperingati Hari Air Sedunia 22 Maret 2011)

Air adalah zat yang paling penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi ini. Hampir 71% atau lebih dari 2/3 permukaan bumi tertutupi air. Jika begitu banyak air dibumi ini, mengapa selalu ada masalah ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia akan air dengan ketersediaan air?

Walaupun jumlah air begitu banyak, namun hanya sebagian kecil yang layak digunakan untuk kelangsungan hidup manusia. Keterbatasan air bersih inilah yang selalu menjadi masalah, sedangkan jumlah penduduk bumi semakin banyak dan perkembangan tekhnologi yang semakin maju.

Pencemaran lingkungan, pemborosan dalam penggunaan air, kekeringan, pengrusakan lingkungan, adalah contoh hal-hal yang menyebabkan mengapa ketersediaan air bersih selalu menjadi masalah. Di Indonesia sudah ada UU no.7 Tahun 2004, yang mengatur tentang penggunaan sumber daya air.

Pada tahun 1992, PBB menggelar Konferensi Bumi, atau Nations Conference on Environment and Development (UNCEND), di Rio de Janeiro, Brazil. Melalui konferensi inilah dideklarasikan Hari Air Sedunia (World Water Day), yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, dan diperingati pertama kali pada tahun 1993.

Hari Air Sedunia adalah perayaan untuk menarik perhatian masyarakat akan pentingnya air bersih, dan sebagai usaha untuk menyadarkan untuk mengelola sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

‘Water for Cities’ pada tahun 2011 ini, Hari Air Sedunia mengambil tema “Air Perkotaan dan Tantangannya” atau (Water for Cities, Responding to The Urban Challenge). Tema ini berkaitan dengan permasalahan air di daerah perkotaan yang berkaitan dengan air bersih dan pencemaran sumber-sumber air.

Keadaan perkotaan yang padat penduduknya, dengan rumah-rumah yang berdekatan, menyebabkan pembuangan kotoran manusia, sampah, dan air limbah rumah tangga mencemari sumber-sumber air tanah yang terdapat di perkotaan. Maka banyak sumur-sumur di perkotaan tidak layak lagi digunakan sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk minum, memasak, maupun mencuci bahan makanan. Ditambah lagi dengan pembuangan sampah dan limbah pabrik yang mencemari sungai-sungai semakin mengurangi sumber-sumber air bersih di perkotaan.

Sumber air alam semakin menyusut sedang air bersih olahan semakin mahal. Sehingga bagi masyarakat miskin perkotaan yang tidak mampu berlangganan PAM atau air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beresiko terkena berbagai macam penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi air kotor yang tercemar berbagai macam kuman atau racun-racun dari limbah pabrik.

Ayo Berhemat

Maka dalam Hari Air Sedunia kali ini, masyarakat diajak untuk mulai sadar dan untuk menjaga lingkungannya. Hal-hal sederhana pun dapat dilakukan untuk membantu menjaga sumber-sumber air bersih perkotaan, seperti hemat dalam menggunakan air, dan tidak membuang sampah sembarangan di sungai.

Kualitas dan kuantitas air yang baik sangat diperlukan untuk menunjang dan meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan manusia dimanapun berada.
Salamku

Orifinal Posted By: Anggawa Artha
Baca Selengkapnya...

Leptospirosis, Penyebab,Gejala dan Pencegahannya

Musim hujan selain membawa dampak banjir dan longsor juga meningkatkan potensi penyebaran penyakit seperti leptospirosis. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia sehingga penyakit itu masuk kategori zoonis.

Bakteri leptospira dapat hidup di air tawar selama kurang lebih satu bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan, bakteri itu akan cepat mati.

Leptospirosis sebenarnya bukan penyakit musiman, akan tetapi pada musim penghujan penyakit ini lebih cepat menyebar, karena banyaknya genangan air atau tanah becek yang mungkin telah tercemar oleh urine tikus atau hewan lain pembawa penyakit itu.

Penyakit leptospirosis ditularkan oleh hewan sperti tikus, babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai dan landak. Sedangkan penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi.

Manusia terinfeksi bakteri leptospira melalui kontak dengan air, tanah, atau tanaman yang dikotori oleh air seni hewan yang menderita leptopirosis. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi leptospira. Masa inkubasi penyakit ini adalah 4 – 19 hari.

Gejala dimulai dengan demam menggigil, pegal linu (terutama betis dan punggung), nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering, mual-muntah, sampai mencret-mencret. Ini terjadi di awal masa inkubasi.

Pada masa stadium lanjut, akan muncul gejala seperti penyakit kuning. Ini dikarenakan leptospira telah menyerang hati. Gejalanya kulit dan putih mata menjadi kekuningan, mata merah layaknya sedang sakit mata, adakalanya disertai pendarahan, dan kulit pun meruam merah. Jika diperiksa dengan stetoskop, dokter akan mendengarkan bunyi paru-paru yang abnormal. Komplikasi ke selaput otak bisa menimbulkan gejala nyeri kepala, kejang-kejang, leher kaku, dan penurunan kesadaran.

Untukmenghindari penularan penyakit ini, biasakan berperilaku hidup sehat dan bersih. Mencuci tangan, kaki, serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah beraktifitas seperti di sawah, kebun, sampah, tanah, selokan, atau tempat tercemar lainnya.

Menggunakan alas kaki yang memadai serta sarung tangan saat berkebun, membersihkan tempat air dan kolam renang secara rutin, menghindari tikus didalam rumah/ gedung, menyemprotkan disinfektan ke tempat yang tercemar tikus, dan jauhkan tikus dari rumah kita.

Selain itu jika mengalami luka atau lecet, tutuplah dengan pembalut yang kedap air. Pakai sarung tangan jika menangani binatang, kemudian segera mandi setelah selesai. Dan jika memelihara binatang, ikuti anjuran dokter hewan saat memberikan vaksin pada hewan tersebut.

Original Posted By: Anggawa Artha
Baca Selengkapnya...

5 Alasan Mengapa Telur Baik Untuk Sarapan

Dibalik kandungan kolesterolnya yang tinggi (rata-rata 200 mg/butir), telur merupakan menu sarapan yang bagus. Jika dilihat dari nutrisinya, telur punya banyak manfaat yang belum tentu dimiliki lauk lainnya.

Selama tidak dikonsumsi berlebihan atau rata-rata 1-2 butir per hari, telur tetap menjadi pilihan sehat untuk lauk sarapan.

Berikut ini 5 Alasan Mengapa Telur Baik Untuk Sarapan

Menjaga perut tidak cepat lapar.
Bagi yang ingin menurunkan berat badan, telur bisa menjaga perut terasa penuh lebih lama, sehingga tidak cepat merasa lapar. Penelitian di Rochester Centre of Obesity di Amerika mengungkap 2 butir telur rebus dalam menu sarapan bisa memangkas kebutuhan sekitar 400 kalori sepanjang Hari.

Meningkatkan kekuatan otak
Sebutir telur berukuran sedang mengandung sekitar 250 mg choline, senyawa penting yang dibutuhkan dalam perkembangan otak janin dalam kandungan. Ibu hamil yang mengkonsumsi 550 mg choline setiap hari akan melahirkan bayi dengan daya ingat yang lebih kuat.

Mencegah kebutaan pada lansia.
Bagian yang disebut-sebut mengandung banyak kolesterol yakni kuning telor punya kandungan lain yang sangat penting yakni senyawa lutein. Jika dikonsumsi secara rutin, lutein bisa meningkatkan kesehatan mata dan mencegah berbagai jenis kebutaan yang dipicu oleh proses penuaan.

Menjaga kesehatan jantung
Asalkan tidak dikonsumsi berlebihan, kandungan kolesterol dalam kuning telor tidak akan membahayakan jantung dan pembuluh darah. Sebaliknya, kandungan lemak baik yakni Omega 3 yang tinggi dalam telur justru bisa memperbaiki sirkulasi darah serta meningkatkan fungsi otak secara keseluruhan.


Memberikan nutrisi untuk awet muda
Agar kulit tidak cepat keriput, wanita membutuhkan asupan protein 45g/hari, sementara pria butuh 55g/hari. Karena telur ayam berukuran sedang mengandung sekitar 8g protein, maka 2 butir telur sudah memenuhi lebih dari sepertiga dari kebutuhan protein pada wanita atau hampir sepertiga kebutuhan protein pada pria

Original Posted by: Anggawa Artha
Baca Selengkapnya...