- Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Rokok sigaret
- Defisiensi zat gizi
- trauma kronis pada serviks seperti persalinan, infeksi, dan iritasi menahun.
- Gejala
- keputihan (lekore) atau keluar cairan encer dari vagina
- perdarahan setelah senggama.
- timbulnya perdarahan setelah menopouse
- pada lesi (kelainan) invasif, dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau, dan dapat bercampur dengan darah.
- timbul anemia bila terjadi perdarahan kronis.
- timbulnya nyeri panggul (pelvis) atau diperut bagian bawah bila ada radang panggul.
- pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing, dan poros usus besar bagian bawah (rektum).
- kolposkopi: pemeriksaan dengan alat kolposkop untuk melihat perubahan pola epitel dan pembuluh darah (vaskuler) serviks yang mencerminkan adanya perubahan biokimiawi dan metabolik pada jaringan serviks.
- Biopsi: mengambil jaringan didaerah abnormal dengan bantuan kolposkopi.
- kuretase endoserviks.
- konisasi
- pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan laboratorium darah tepi, fungsi hati, fungsi ginjal, dan kimia daarah lainnya untuk mendeteksi organ tubuh, dan analisis air kencing. pertanda tutumor SCC bermanfaat untuk menilai respon terhadap pengobatan dan pengawasan lanjut.
- pemeriksaan radiologik: pemeriksaan seperti foto paru, dan pielografi intra vena (PIV).
- sitoskopi dan rektoskopi : ini dilakukan untuk mendeteksi perluasan kanker ke kandung kencing dan rektum.
Penyebaran:
penyebaran penyakit ini ada tiga macam:- melalui pembuluh limfe (limfogen) menuju ke kekelenjar getah bening lainnya.
- melalui pembuluh darah (hematogen).
- penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina, kandung kencing dan rektum.
pemeriksaan kanker ini sejak stadium dini, kemungkinan penyakit dapat disembuhkan dengan sempurna hampir 100%. pengobatan stadium pra kanker dapat dilakukan dengan cara-cara seperti krioterapi, vaporasi laser, elektrokoagulasi diatermi, konisasi, sampai pengangkatan uterus (histerektomi)
kanker serviks dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut:
- bagi perempuan yang berumur diatas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak, perlu melakukan pemeriksaan pap-smear sekli setiap tahun atau sesuai petunjuk dokter.
- lakukan kontrasepsi dengan metode barrier seperti diafragma dan kondom karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
- hindari hubungan seks pada usia muda, dan jangan berganti-ganti pasangan seks.
- dianjurkan untuk berprilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersiahan alat kelamin (genital) dan menghindari rokok.
- perbanyak makan sayur dan buah.
0 komentar:
Posting Komentar