Dahulu, orang menggunakan tumbuhan dan tanaman di alam liar untuk mengusir tikus. Misalnya, ada yang menggunakan kulit buah durian (Durio zibethinus) yang diletakkan di depan sarang tikus. Orang dahulu mengerti tikus selalu berjalan melewati rute yang sama untuk masuk-keluar sarang. Dengan menggunakan kulit buah durian dipercaya akan membuat takus tikus. Duri yang runcing dan bau yang harum membuat tikus meninggalkan sarang dan mencari sarang baru, sehingga pergi jauh dari tempat tersebut.
Orang Jawa juga menggunakan bunga/ kembang untuk mengusir tikus. Kembang yang digunakan adalah kembang gading dan kenanga (Cananga odorata). Bau kembang yang harum dan menyengat itu membuat kapok tikus dan curut. Orang Jawa mengerti tikus dan semacamnya tak suka bau wangi. Karena itulah, tikus dan sejenisnya biasa bersarang di tempat-tempat kumuh. Di gudang-gudang, tempat sampah, kolong jembatan, dan saluran air yang mampet.. koq beda banget ama tikus-tikus kantor ya gan ?? wuakakakakak..
Kalo yang satu ini pernah ana buktikan sendiri gan, bener-bener ampuh.. top markotop dech pokoknya. Dulu sewaktu masih jadi anak kosan tuk menuntut ilmu di salah satu PTN di kota Semarang (jelek-jelek gini gelar ane SE loh gan, alias Setengah Edan) wuahahaha.. Di lereng Muria terdapat pohon pakis haji (Cyras rumphii) yang berkulit seperti ular. Masyarakat sekitar percaya, kulit pohon itu bisa digunakan untuk mengusir tikus. Biasanya petani di lereng Muria meletakkan kulit pakis haji di sudut-sudut sawah. Karena tikus takut pada ular, kulit pohon itu cocok untuk menakui-nakutinya. Dan, sampai saat ini kulit pohon itu bisa dijumpai dan dijual di dekat lokawisata Muria.. sekedar info, kalo agan-agan ada yang mau berkunjung or ziarah ke makam Sunan Muria, jangan lupa membelinya buat oleh-oleh tikus di rumah ya gan ?? murah koq.. perbiji cuman 1000 rupiah, tp dengan catatan Rupiah tidak fluktuatif terhadap Dollar lagi gan..:D
Salamku..
Ditulis Oleh: Anggawa Artha
Kalo yang satu ini pernah ana buktikan sendiri gan, bener-bener ampuh.. top markotop dech pokoknya. Dulu sewaktu masih jadi anak kosan tuk menuntut ilmu di salah satu PTN di kota Semarang (jelek-jelek gini gelar ane SE loh gan, alias Setengah Edan) wuahahaha.. Di lereng Muria terdapat pohon pakis haji (Cyras rumphii) yang berkulit seperti ular. Masyarakat sekitar percaya, kulit pohon itu bisa digunakan untuk mengusir tikus. Biasanya petani di lereng Muria meletakkan kulit pakis haji di sudut-sudut sawah. Karena tikus takut pada ular, kulit pohon itu cocok untuk menakui-nakutinya. Dan, sampai saat ini kulit pohon itu bisa dijumpai dan dijual di dekat lokawisata Muria.. sekedar info, kalo agan-agan ada yang mau berkunjung or ziarah ke makam Sunan Muria, jangan lupa membelinya buat oleh-oleh tikus di rumah ya gan ?? murah koq.. perbiji cuman 1000 rupiah, tp dengan catatan Rupiah tidak fluktuatif terhadap Dollar lagi gan..:D
Salamku..
Ditulis Oleh: Anggawa Artha
0 komentar:
Posting Komentar